1. Masalah Lambung (GERD atau Asam Lambung Naik)
Saat asam lambung naik ke kerongkongan (refluks asam atau GERD), asam tersebut bisa mencapai mulut dan meninggalkan rasa pahit atau asam yang sangat tidak nyaman. Ini terjadi karena otot sfingter di antara lambung dan kerongkongan melemah, sehingga asam lambung mudah naik ke atas.
2. Infeksi di Mulut atau Gigi
Infeksi gusi, gigi berlubang, atau sariawan dapat menyebabkan perubahan rasa di mulut, termasuk rasa pahit. Bakteri yang berkembang di area yang terinfeksi bisa menghasilkan senyawa yang memicu rasa tidak enak di mulut.
3. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa jenis obat, seperti antibiotik, antihistamin, atau obat tekanan darah tinggi, bisa menyebabkan perubahan indera perasa, termasuk rasa pahit di mulut. Hal ini biasanya terjadi karena reaksi kimia dari obat yang diserap tubuh dan dikeluarkan melalui air liur.
4. Gangguan Hati dan Empedu
Kerusakan hati atau penyumbatan pada saluran empedu dapat mempengaruhi proses detoksifikasi dan pencernaan lemak, sehingga menimbulkan rasa pahit di mulut. Ini sering menjadi pertanda awal penyakit hati yang lebih serius.
5. Dehidrasi dan Mulut Kering (Xerostomia)
Kurangnya cairan dalam tubuh mengurangi produksi air liur. Air liur sangat penting untuk menetralisir bakteri dan membilas mulut. Jika mulut kering, bakteri berkembang biak dengan cepat, menghasilkan rasa pahit atau asam.
6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Flu, sinusitis, atau infeksi tenggorokan bisa mengganggu indera penciuman dan perasa. Lendir atau post-nasal drip juga dapat menimbulkan rasa pahit atau tidak enak di mulut.
Merokok dapat mengubah sensitivitas lidah dan menurunkan produksi air liur. Zat kimia dalam rokok juga meninggalkan rasa pahit yang menetap di lidah dan gusi.