1. Masalah Lambung (Seperti Asam Lambung, Gastritis, atau Maag)
Ketika lambung mengalami gangguan seperti peningkatan asam lambung, peradangan lambung (gastritis), atau luka pada dinding lambung (maag), otot-otot di sekitar area perut bisa menegang sebagai respons terhadap rasa nyeri dan iritasi. Inilah yang menyebabkan sensasi kram atau melilit. Rasa nyerinya sering terasa di bagian atas perut, kadang disertai mual, muntah, hingga perut terasa penuh dan begah.
2. Infeksi Saluran Pencernaan (Gastroenteritis)
Infeksi akibat bakteri atau virus di saluran pencernaan dapat menyebabkan peradangan, yang memicu kram perut, diare, mual, dan muntah. Ini sering terjadi karena konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis.
Makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun dapat menyebabkan reaksi cepat berupa kram hebat di perut, disertai mual, muntah, dan diare beberapa jam setelah makan.
Ketika feses tertahan terlalu lama dalam usus besar, otot-otot di saluran cerna bekerja lebih keras untuk mendorongnya keluar, menyebabkan perut terasa kram atau sakit melilit.
Tekanan emosional bisa memengaruhi sistem pencernaan, karena otak dan usus terhubung erat. Saat stres, produksi asam lambung bisa meningkat dan otot-otot perut bisa menegang, memicu rasa kram atau melilit.