1. Masalah Lambung (GERD – Gastroesophageal Reflux Disease)
Batuk kronis sering kali disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan (GERD). Asam yang naik ini bisa mengiritasi saluran pernapasan, terutama tenggorokan dan pita suara. Iritasi ini memicu refleks batuk yang terus-menerus, terutama saat malam hari atau setelah makan. Banyak orang tidak menyadari bahwa batuk kronis mereka berasal dari gangguan pencernaan, bukan dari paru-paru atau tenggorokan.
2. Infeksi Saluran Pernapasan yang Tidak Sembuh Total
Infeksi seperti flu, bronkitis, atau pneumonia yang tidak tuntas pengobatannya bisa menyebabkan peradangan berkepanjangan pada saluran napas, sehingga memicu batuk kronis bahkan setelah infeksi utamanya sembuh.
Asma tidak selalu ditandai dengan sesak napas. Pada beberapa orang, batuk kering berkepanjangan adalah satu-satunya gejalanya. Batuk bisa memburuk saat malam, saat cuaca dingin, atau setelah aktivitas fisik.
4. Alergi atau Rhinitis Alergi
Paparan alergen seperti debu, serbuk bunga, asap rokok, atau bulu hewan dapat mengiritasi saluran napas dan memicu batuk kronis. Biasanya disertai pilek, bersin, atau hidung tersumbat.
Merokok jangka panjang bisa menyebabkan peradangan kronis pada paru-paru, yang menimbulkan batuk terus-menerus, dikenal juga sebagai “batuk perokok.” Lama-kelamaan, ini bisa berkembang menjadi penyakit paru kronis seperti bronkitis atau PPOK.